Banner

https://www.muthmainnah.com

Safety Riding, Yuk Muslimah!


Assalamu’alaikum ummi. Alhamdulillah semakin hari semakin banyak muslimah yang berhijrah memanjangkan hijabnya. Seneng banget sekarang sudah banyak teman-teman dan tetangga yang mulai memanjangkan jilbab.  Jilbab adalah kewajiban bagi setiap wanita muslimah. Tak boleh dilepas kecuali sedang sendiri atau sedang bersama mahramnya. Dosa besar jika kita melepas di depan yang bukan mahram.

sumber : cumi-cumi.com
Beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 2013 sewaktu saya masih awal hijrah yang memakai jilbab panjang baru sedikit dan waktu itu saya sempat dibilang ondel-ondel. Padahal jilbab yang saya panjangkan baru sepinggang untuk pergi mengajar dan kuliah. Lalu ketika sudah bercadar saya dibilang ‘ninja’ dan  ‘power ranger’ sama anak-anak kecil yang main di jalanan kampung.

“Ada power ranger pink tuh, ninja.” Katanya karena kebetulan saya pakai gamis set cadar warna pink. Jadi berasa Kimberly yang di Power Ranger The Movie yang ada Tommi-nya itu sebagai ranger putih. Film favorit waktu kecil dulu.

sumber : youtube.com
Kalau zaman sekarang Alhamdulillah nggak ada lagi suara-suara menyakitkan seperti itu. Semua mendukung dan sudah familiar di masyarakat. Bahkan kerudung-kerudung kecil mungkin sudah susah dicari karena sudah tidak laku. Berganti mode dengan jilbab syar’I yang cantik dan anggun.
steemit.com
Semoga setiap muslimah yang sudah berhijrah memanjangkan jilbabnya diberikan kemudahan oleh Allah untuk senantiasa istiqomah dan meningkatkan kualitasnya sebagai wanita yang shalihah, berakhlaqul karimah, cerdas, dan tegas.

Oh, ya. Mau cerita nih. Sebelum hijrah dahulu saya sempat phobia sama akhwat berjilbab panjang bahkan yang bercadar. Ku bilangin ninja. Dan akhirnya saya kena karma kan dibilang ninja sama ondel-ondel juga pas hijrah. Hehehe. Semoga Allah mengampuni kebodohan dan jahilnya saya di zaman dahulu.

Saya juga prihatin dengan akhwat yang ketika berkendara tidak memperhatikan keamanan dan keselamatan.  Bahkan sampai sekarang masih khawatir karena nanti ujung jilbabnya yang menjuntai bisa masuk ke gear atau menutupi lampu sein yang pasti berbahaya sekali kan. Tak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga berbahaya untuk pengendara lainnya. Orang-orang yang belum mengerti atau tidak mau tahu tentang jilbab jadi berpikiran negative sama sebagian besar akhwat berjilbab panjang. Walaupun tidak semua yang saya lihat seperti itu. Emak-emak biasa pun juga lebih banyak kok yang seperti itu. Memakai helm nyangkut aja, nyetir sambil mainan smartphone, sampai sein kanan belok ke kiri. Gregetan deh.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah mereka sama-sama wanita yang butuh bimbingan dan selalu ingin dimengerti. Uhuuyy.

Padahal belum tentu semua kan yang tidak tahu aturan berkendara yang syar’I dan aman? Akibatnya mereka yang cuma menonton malah dengan mudah mengkritik dengan kalimat yang tidak menyenangkan hati alias julid. Hehehe. Mereka mengira kita yang tidak mau tahu tentang cara berkendara yang baik. Saya tahu kok kejulidan itu adalah untuk kita juga agar memperhatikan factor keamanan dan keselamatan berkendara.

Dari berbagai sumber
Padahal mungkin sebagian yang lain memang benar-benar tidak tahu karena tak ada yang mengajarkan. Bukankah sebagian besar adalah emak-emak yang tak punya sosmed? (Masih ada lho yang tak punya sosmed zaman now. Beneran!) Sedangkan kejulidan itu kebanyakan terjadi di sosmed. Jadi wajar jika tak tahu keviralan jilbab menutupi lampu sein karena memang tak ada akses untuk tahu. Kecuali kalau dicolek langsung di dunia nyata. “Mbak maaf, jilbabnya menutupi lampu sein.”

Lalu ada yang berkomentar, “Ibu-ibu itu ku beritahu secara halus malah dia marah-marah, lho.”

Menurutku sih mungkin memang ibu tersebut yang belum paham. Saya juga pernah menegur padahal kami sama-sama berjilbab panjang namun beliau hanya menengok kea rah roknya saja yang menjuntai di belakang tanpa mengeksekusinya.

Yang penting kita sudah mengingatkan. Jangan dibalas dengan marah-marah. Ingat beliau adalah seorang wanita dan seorang emak-emak yang butuh bimbingan dan selalu ingin dimengerti.

Saya sedari awal memang menekankan banget faktor keamanan dan keselamatan berkendara. Seperti memakai helm yang benar lalu mengamankan kain-kain yang sekiranya menganggu.


Nggak ribet kok dilakukan.

1.    Memakai helm. Pakailah helm dan kaitkan tali pengamannya sampai berbunyi ‘klik’. Ini berguna agar helm tidak mudah terlepas ketika terjadi hal yang tak diinginkan. Kalau memakai cadar bisa dikaitkan dibalik cadar jika dikaitkan di depan dapat mengganggu.


2.    Memakai jaket. Pakailah jaket agar bagian belakang jilbab tidak berkibar. Juga supaya kain jilbab yang di depan tidak mudah tersingkap ke atas. Boleh dikancingkan boleh tidak. Kalau dikancingkan jadi ketat dilepas saja kancing atau resletingnya. Itu sudah cukup kok untuk menjaga ketahanan jilbab dari hembusan angin.

3.    Dudukilah jilbab. Sama tujuannya seperti poin nomor dua.

4.    Mbonceng ‘begagah’ jika memakai rok umbrella agar ujungnya tidak masuk gear.

5.    Jika mbonceng samping pastikan ujung roknya aman ya.

6.    Pastikan ujung jilbab tidak menutupi lampu sein.



Yuk muslimah kita berkendara yang aman namun tetang syar’i. Kita ubah image muslimah yang sebelumnya terkenal jilbabnya menutupi lampu sein menjadi muslimah yang sadar keamanan berkendara. Jangan lupa kelengkapan SIM dan STNKnya juga ya. Wassalamu’alaikum.

Posting Komentar

1 Komentar

  1. Aku pernah gamisnya nyangkut, serem, Alhamdulillah sih gpp Tp besoknya aku trauma. Sekarang klo ke mana2 suami selalu ingetin, "Jilbabnya udah belum?" Maksudnya udah disingkap apa blm

    BalasHapus

Jazakumullah khair..
Silahkan tinggalkan kesan dan pesan.